sejenak.com - Twiteer dan facebook Apollinaris Darmawan aktivis PDI-P dan salah satu pendukung jokowi telah menghilang setelah dilaporkan kepada pihak berwajib tetapi langkah-langkah pelaporan ini tidak membuahkan hasil dari penelusuran google bahwa Apollinaris telah menghina islam diAplikasi Facebook dan Twitter tetapi dengan menghilangnya Apollinaris Darmawan masih tetap saja dibicarakan.
Dengan Rambut yang memutih dengan sombongnya Apollinaris memberikan Fatwa Islam bukan Agama, Cemohan para netizen sangat marah dan geram atas prilaku penghina agama, menarik cemohan atas agama ini sangat populer dari akun yang hanya abal-abal mereka bebas dengan sendiri menghujat,menghina dan memberikan cemohan kepada islam.
Dengan cemohan dan penghinaan agama tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka hidup dikelilingi oleh orang-orang islam karena dengan mayoritas agama di indonesia adalah Islam.
Tujuan dan misi yang tidak jelas hanya dengan mengandalkan hawa nafsunya Apollinaris dermawan hanya membenci Agama islam jelas dalam akunnya telah menimbulkan kebencian tetapi tangapan para pemerintah tidak dapat berbuat apa-apa.
Apollinaris Darmawan dapat dikenakan dalam pasal 28 ayat 2 yang menyebutkan kebencian dan permusuhan di dunia maya dengan ancaman 6 tahun penjara, semenjak pelaporan dari berbagai pihak melalui polisi dan media facebooker akhirnya akun bernama Apollinaris Darmawan ini menghilang, tetapi para facebooker dan twiter masih menyimpan foto dan postingan-postingannya yang menunjukan bahwa Apolinaris telah membuat keonaran dan menimbulkan permusuhan.
Dalam postingan Twiter Apollinaris pun mengajak kepada seluruh bangsa indonesia untuk semua kompenen bangsa untuk bersama-sama untuk membuang islam dari bangsa indonesia.
Dikutip dalam smartdherizh.blogspot.co.id bahwa Apollinaris adalah seorang penulis dengan judul Enam Jalan menuju Tuhan yang telah dipublikasikannya, tetapi dengan memberi judul enam cara menuju tuhan ini salah satunya adalah membuat keonaran dan telah membuat permusuhan antar agama di indonesia.
Penelusuran-penelusran Apollinaris Darmawan ini telah membuat sebuah blog yang berisikan penghinaan dan penistaan agama bisa anda baca disini sixwaystowardgod.blogspot.co.id setelah anda memasukinya anda akan dibawa untuk berkomentar diberbagai banyak yang telah dibuatnya salah satunya adalah alamat url dengan Buangislam dengan karya Apollinaris darmawan.
Dengan Rambut yang memutih dengan sombongnya Apollinaris memberikan Fatwa Islam bukan Agama, Cemohan para netizen sangat marah dan geram atas prilaku penghina agama, menarik cemohan atas agama ini sangat populer dari akun yang hanya abal-abal mereka bebas dengan sendiri menghujat,menghina dan memberikan cemohan kepada islam.
Dengan cemohan dan penghinaan agama tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka hidup dikelilingi oleh orang-orang islam karena dengan mayoritas agama di indonesia adalah Islam.
Tujuan dan misi yang tidak jelas hanya dengan mengandalkan hawa nafsunya Apollinaris dermawan hanya membenci Agama islam jelas dalam akunnya telah menimbulkan kebencian tetapi tangapan para pemerintah tidak dapat berbuat apa-apa.
Apollinaris Darmawan dapat dikenakan dalam pasal 28 ayat 2 yang menyebutkan kebencian dan permusuhan di dunia maya dengan ancaman 6 tahun penjara, semenjak pelaporan dari berbagai pihak melalui polisi dan media facebooker akhirnya akun bernama Apollinaris Darmawan ini menghilang, tetapi para facebooker dan twiter masih menyimpan foto dan postingan-postingannya yang menunjukan bahwa Apolinaris telah membuat keonaran dan menimbulkan permusuhan.
Dalam postingan Twiter Apollinaris pun mengajak kepada seluruh bangsa indonesia untuk semua kompenen bangsa untuk bersama-sama untuk membuang islam dari bangsa indonesia.
Penelusuran-penelusran Apollinaris Darmawan ini telah membuat sebuah blog yang berisikan penghinaan dan penistaan agama bisa anda baca disini sixwaystowardgod.blogspot.co.id setelah anda memasukinya anda akan dibawa untuk berkomentar diberbagai banyak yang telah dibuatnya salah satunya adalah alamat url dengan Buangislam dengan karya Apollinaris darmawan.