Buruk sangka, Kisah salah tangkap

sejenak.com - Tampang boleh kelihatan Jahat tetapi hatinya terpaut oleh mesjid dan dzikir kepada allah swt, tetapi tampang baik hatinya penuh dengan prasangka buruk ya beginilah akibatnya jadinya malah salah tangkap :D, ketika beberapa hari lagi pergantian Tahun Densus 88 atau anti teror telah salah tangkap. 

Perihal salah tangkap ini sudah berkali-kali dilakukan oleh Densus 88 tentunya ini membuat citra Densus88 menjadi Tidak Profesionalisme." diungkapan oleh Saleh Partaonan Daulay

Kejadian salah Tangkap 

1. Pada pertengahan Mei 2014 warga Banyu Barjo
2. Pada Akhir Juli 2013 terhadap warga Muhammadiyah
3. Pada Akhir Desember 2012 dengan sebanyak 14 orang di Poso
4. dan Beberapa kasus lainnya 

Kejadian ini sangat disesalkan oleh Politikus Partai Amanat Nasional (PAN)  karena prilaku Densus88 memperlakukannya dengan tidak sewajarnya. Ungkapnya" kejadian pada tanggal 30 Desember 2015 yang lalu, tentunya mendapatkan perhatian Publik dan para Netizen yang seolah-olah dengan kriteria berjenggot, berjidat hitam dan Celana diatas mata kaki adalah Teroris atau selalu membuat teror

Kisah Nur Syawalludin dan Ayom Pangalih 

Adzan sudah berkumandang waktu sholat dzuhur telah tiba waktunya untuk berangkat dengan mengendarai motor yang sudah siap untuk menuju mesjid tetapi secara tiba-tiba dipepet oleh mobil dengan segerombolan berpakaian lengkap dengan senjata.

Nur syawalludin : Ada apa ? 

Densus88 : Trek...trek... sambil mengeluarkan Pistol yang mengarah kepala (Nur syawaludin) diborgol sambil dibawa kedalam Mobil Inova yang didalamnya terdapat teman-teman yang bersenjata.
Nur syawalludin : Pasrah ketika hendak dibawa kedalam mobil yang ditutupi dengan Kausnya.

keterlibatan Ayom pangalih dalam salah tangkap

Densus88 : kenapa temanmu lari..?
Nur syawaludin : Siapa yang gak takut, Lihat segerombolan bersenjata menangkapnya seperti ini."

setibanya diMarkas Polsek Laweyan jl. Honggowongso, Solo yang jaraknya tidak jauh dengan tempat kejadian, Syawalludin dimasukan kedalam sel tahanan sehingga tibalah Personel Densus88 mengajukan beberpa pertanyaan mengenai sasaran penangkapan.

Densus88 : Apakah kamu kenal dengan Hamzah..?
Syawalludin : Saya tidak kenal, saya tahunya kalau Hamzah itu Gemuk dan berkecamata dan Hamzah merupakan teman Kakak saya. Hingga akhirnya syawalludin melakukan sidik jari,difoto dan cap tiga jari

Pertanyaan-pertanyaan lainnya telah dijawab olehnya dan akhirnya Nur Syawalludin telah dibebaskan oleh Densus88, Akhirnya Nur syawalludin dapat menunaikan Sholat dzuhur.

Beda halnya dengan Ayom Pangalih yang biasa disapa galih, karena kaget melihat senjata akhirnya ia lari dan akhirnya dapat tertangkap ketika terpental yang ditabrak oleh mobil inova, saat terkapar kepalanya ditaruh diaspal dua petugas menariknya untuk diborgol dan ditutupi oleh Sweater miliknya disuruh diam dengan ditodongkan senjata.

sesampai diMarkas Polsek Lameyan Galih ditempatkan berbeda dengan Syawalludin, ia pun di intrograsi oleh petugas Densus88 Hingga akhirnya Ayom pangalih melakukan sidik jari,difoto dan cap tiga jari yang  akhirnya Ayom Pangalih dapat dibebaskan tanpa permintaan maaf.

Related Posts
Previous
« Prev Post